Cinta Sejati

Aku pernah tanya pada diri ni. Mengapa aku disini? Mengapa aku perlu mencampakkan diri ini ke dalam lembah penuh dengan tanda tanya? Why am I throwing thrusting myself out there to an open space of vagueness, ambiguity, blur where I'm nakedly vulnerable to threats that leads to pain and suffering.

Mereka kata kita perlu bawa diri ini keluar dari comfort zone. Supaya kita mengerti apa itu sebenarnya makna kehidupan. Apa itu susah, senang, sedih, gembira. Tapi bukankah itu hak masing-masing? Untuk memilih jalan yang mahu dituju. Aku rasa aku sudah cukup dewasa untuk memikirkan dan membandingkan mana buruk dan baik. Alhamdulillah, bersyukur ke hadrat Ilahi. Sekarang aku masih berani mengatakan aku masih kuat berpegang kepada ajaran agama.

Some people chase after their dreams

Some people live in other ppl's dreams

Some snatches other ppl's dreams.

So which one is mine? Which one is yours? Which one are theirs?

Ramai bicarakan kesibukkan masing-masing dalam mengejar cita-cita tetapi bila aku lihat pada diri ini, adakah ini yang aku mahukan? Terus terang, sedikit pun aku tidak suka pada jurusan yang di ambil tetapi bila melihat dan mendengar kegembiraan ayah dan ibu pabila mengetahui aku dapat masuk University Queensland, anak ini tidak sanggup  menghampakan mereka.

They say true love only comes through true sacrifices.

Adakah ini yang dimaksudkan cinta sejati?

In the world of love, where one does not have a choice but to leave love for the sake of ambition to grow. Isn't that an act of insanely selfish? The most logical answer is No. Never ever stop your love ones from growing. Let them go. Let them achieve what they have been wanting to  do or be. Never let yourself get into their way. Be the bigger person in life I say no matter what the consequences will be.

Semoga post kali ini dapat memberi peringatan kepada mereka yang sedang berjuang demi cita-cita sendiri, bersyukurlah, dan berjuanglah habis-habisan. Give everything that you've got till the very end of you.